Selamat malam teman-teman semuanya. Maaf sering absen untuk memperbarui cerita online. Maklum, sebagai konsultan memang harus sering fokus di hari kerja dan kalau akhir pekan lebih sering fokus quality time dengan keluarga dan diri sendiri.
Showing posts with label Reviews. Show all posts
Showing posts with label Reviews. Show all posts
11.4.21
7.12.20
Semewah itu hasil jahitan di Pak Dedi Lebak Bulus
Alhamdulillah, akhirnya melalui masa ini juga. Dimana memasuki masa awal baru, yaitu komitmen untuk hidup berdua dengan seseorang hingga akhir masa. Semoga, kamipun tetap berjodoh di surga.
Cita-cita sejak dulu ketika ada acara pernikahan sendiri, ingin membuat dress sederhana yang aku pakai seharian. Pikirku adalah sekali seumur hidup. Walaupun tidak berekspektasi akan secepat ini menikah. Ternyata, banyak hal yang harus dilewati. Dengan segala macam usaha, drama, dan doa akhirnya selesai juga baju yang aku idamkan ini. Warna netral dan tidak mencolok karena saya sendiri kurang nyaman jika menjadi center of attention. Sebenernya juga di pajang di kuade pun adalah center of attention, tetapi saya ingin menghindari terlalu lebih dilihatin.
Cita-cita sejak dulu ketika ada acara pernikahan sendiri, ingin membuat dress sederhana yang aku pakai seharian. Pikirku adalah sekali seumur hidup. Walaupun tidak berekspektasi akan secepat ini menikah. Ternyata, banyak hal yang harus dilewati. Dengan segala macam usaha, drama, dan doa akhirnya selesai juga baju yang aku idamkan ini. Warna netral dan tidak mencolok karena saya sendiri kurang nyaman jika menjadi center of attention. Sebenernya juga di pajang di kuade pun adalah center of attention, tetapi saya ingin menghindari terlalu lebih dilihatin.
Label:
Reviews
10.3.20
Review Belanja di Ikea.co.id
Beberapa hari yang lalu aku mencoba membeli produk ikea melalui ikea.co.id. Sebelumnya meragukan membeli di website ikea karena terpaku pada ongkir yang mahal. Tetapi setelah dihitung-hitung kembali, totalnya tidak jauh berbeda dengan total transport menuju Ikea Store. Sebagai informasi saja, tempat tinggal saya di Jakarta dan Ikea Store hanya ada di Alam Sutera, Tangerang atau di Sentul, Bogor.
Label:
Reviews
2.3.20
Prewedding Mendadak bersama SlowSunday.id
Kesepakatan awal dengan mas Zaq, kami tidak akan ada dokumentasi pra/prewedding. Kenapa? Karena kami fokus ke menyimpan tabungan untuk hal yang lebih penting, seperti bantu orang tua, seserahan, dokumentasi wedding, dan sebagainya. Akan tetapi dua bulan menjelang hari H, ibuku sendiri mengisyaratkan untuk foto prewedding sebagai kenang-kenangan. Akhirnya dari situ, aku dan mas Zaq memutuskan mencari-cari fotografer yang kiranya kita kenal dengan harga super-duper bersahabat. Sekadar info aja, kami berdua sama-sama tinggal di Jakarta dan harga apapun disini lumayan menguras kantong.
24.10.19
Skin Care Terbaik Setelah Lepas Cream Dokter (irreplaceable skincare)
Desember tahun 2017, aku berhenti menggunakan produk wajah "E**a". Sejuta alasan ingin berhenti tak seperti tanpa alasan pertama memakai. Loh kenapa? Ya, karena waktu aku memutuskan memakai "E**a" juga ga tau karena apa. Langsung masuk aja buat konsultasi trus dikasi resep, beli, dan pulang. Emang bikin muka cerah sih walau ga jadi putih. Tetapiii, ya itu, mahal. Aku juga curiga jikalau bakal kecanduan. Lagian aku juga bukan tipe yang problem banget wajahnya. *AWALNYA SEBELUM MEMAKAI KRIM INI*.
Label:
beauty tips,
Reviews
28.9.19
Menyenangkan Jahit Murah di Bekasi - Hasil Jahitan Rumah Jahit Bhajoo @rumahjahitbhajoo
Review Jahit @rumahjahitbhajoo |
Seperti biasa, 1 tahun vakum menulis blog. Biasanya hanya sebagai draft yang menumpuk hingga lupa kala itu ingin menuliskan apa. Hmm. Pardon me!
Sekalinya muncul, mau sok-sok an mereview sesuatu. Sesuai judulnya, saya ingin mengulas hasil jahitan dari @rumahjahitbhajoo (ini akun instagram nya ya).
Sekedar info saja, saya itu sering sekali jahitin baju. Lebih suka jahit karena ukuran badan saya ada bagian yang kurang pas jika menggunakan pakaian yang langsung jadi di toko. Misal saja, ukuran celana, itu selalu kebesaran di pinggul dan kalaupun cari yang pas dengan pinggul saya harus rela celananya kependekan. Huhu. Sehingga, saya itu sering langganan di penjahit pasar Tebet yang super murah tetapi dengan hasil yaa ga bagus dan ga buruk juga. Pas aja. Ketika saya harus jahitkan kain untuk suatu acara, saya jadi ragu di tempat itu karena ini untuk sesuatu yang spesial(bukan wedding maupun semacamnya intinya spesial aja). Terlebih jika dress kemungkian jadinya akan lebih dari 1 bulan. Tapi kadang juga bisa lebih cepet. Pokoknya ga tentu deh.
Kemudian, risetlah saya dibeberapa tempat jahit. Padahal cuma sekadar jahit saja di Jakarta itu bisa sampai minimal 1 juta di tempat terkenal. Kalau di Malang ini mah paling mahal juga 300rebu. Tetapi ya itu, effort tiket dan waktu di total nanti juga akan jadi lebih mahal.
Ruangan @rumahjahitbhajoo |
Hampir putus asa tuh, eh tau tau ada ads di instagram. Dengan caption yang cukup menarik. Saya itu lebih memilih caption yang apik baru deh ke gambarnya. Akhirnya, saya langsung kontak dan cocok dengan harga. Ga pake lama tanggal 2 September contact dan 7 september appointment untuk ke @rumahjahitbhajoo jam 2 siang. Waktu ke tempat @rumahjahitbhajoo juga masih proses pembangunan. Konsultasi desain dan ukur badan di ruangan sekadarnya dan cukup menyengat aroma catnya. Saya maklumi karena masih di renovasi sih. Ya sedikit adem karena mbaknya komunikatif dan terasa amanah. Kocaknya baju saya ini ga bisa dipasang di manekin karena terlalu kecil. Hahaa. Padahal pengen post yang kece dan instagramable gitu.
Langsung saja ya, ini dia hasil jahitannyaaaa.
Hasil Jahitan @rumahjahitbhajoo |
Hasil Jahitan @rumahjahitbhajoo |
Hasil Jahitan Rumah Jahit Bhajoo |
Hasil Jahitan Rumah Jahit Bhajoo |
Awal kesana ditemani si Zaqi naik kendaraan umum Transjakarta.
Setelah jadi, di temani si Putri deh hehehe. Dari Jakarta rencana turun bekasi tapi karna tetiba ga kuat akhirnya turun di Klender Baru dadakan. Sekalian sambung pertemanan karena kangen. Eh, taunya kembali ke Jakarta malah diantar dengan selamat dan gratis. Makasi ya Puuut. Terharuuu.
Putri, si lesung pipi dari Bekasi |
Pro:
- Amanah. Sesuai janji, akan jadi kalau sudah 2 minggu.
- Komunikatif. Misal saya kasi gambaran keinginan saya. Mbaknya mau kasi masukan. Karena saya juga ga bisa gambar tapi banyak ide di otak. :(
- Murah. Nah ini kan subyektif. Tergantung siapa yang merasa murah dan mahal. Karena menurutku ini murah dengan hasil 98% hampir mirip dengan apa yang saya bayangkan. Dress ini ongkos jahitnya Rp 600.000,-
Con:
- Sedikit jauh.
Kesimpulan nya,
Saya puas jahit disini.
Semoga sukses @rumahjahitbhajoo.
Eh ya, harganya jangan mahal mahal ya meski udah masuk di @thebridedept. :(
Salam.
-susi octalana-
Keyword :
Jahit Murah Jakarta
Hasil Jahit Rumah Jahit Bhajoo
Hasil Jahitan Rumah Jahit Bhajoo
Hasil Jahit Jakarta
Label:
Reviews
31.1.18
Dilan 1990 - Cerita yang Belum Selesai
Mencoba sedikit bercerita tentang pengalaman nonton Dilan 1990 di bioskop. Saya tidak kebiasaan review film sih, cuma kebetulan emang saya adalah pengikut ayahpidibaiq sejak masih sekolah. Itu adalah blog sebelum Dilan 1990 akhirnya menjelma menjadi tiga buku (Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea). Jadi, saya ada keinginan untuk mereview pengalaman saya menikmati film Dilan 1990 yang akhirnya menjadi hits di semua kalangan. Baik anak jaman old maupun anak jaman now tahun 2018 ini.
http://ayahpidibaiq.blogspot.com/
Prolog
Ya, jadi awalnya saya penasaran dengan Dilan karna dulu semasa sekolah ada secuil teman yang mebahasnya. Saya adalah anak generasi SMA tahun 2011 an. Mereka bilang itu akan menjadi sebuah novel. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti blog nya. Beberapa waktu mengikuti, saya suka dengan cara cerita Pidi Baiq. Ringan dan tenang. Saya terbawa suasana. Bagaimana tidak, saat itu saya juga sedang menjadi anak SMA. Paling tidak, meski tidak latar belakang yang sama tetapi waktu yang membuat saya dan cerita tersebut menyatu. Saya mendalami karakter Milea saat itu.
Sekarang, saya membayangkan karakter Milea kembali. Mencoba mendalami nya kembali di saat sekarang, disaat saya sudah tidak lagi menjadi anak SMA. Dan saya menyimpulkan secara pribadi saya ga ingin seperti dia. Coba baca buku yang kedua jika ingin tau. Atau, coba sadari dari awal novel atau film itu di mulai. Dia sedang flashback ke masa-masa SMA dimana dia sudah memiliki suami. Dia menulis Dilan, cinta masa lalu nya ketika sudah memiliki seorang suami mas Hendri. Menurutku itu sepertinya ada yang janggal. Ada hal yang sepertinya belum diselesaikan antara Dilan dan Milea.
Btw, saya pernah bertemu dengan Om Pidi Baiq pada sebuah acara di Grand Indonesia. Banyak yang menanyakan, apakah ini karakter asli atau tidak, dan dia hanya tersenyum malu dan mengalihkan pembicaraan. Aku susah menyimpulkan apakah ini cerita nyata atau tidak. Apalagi, di Blog. Dia terkesan menceritakan Pidi Baiq sendiri dimana itu adalah dirinya sendiri. Sekali lagi, coba lah buka blog nya. Tetapi dari cara pembawaan Pidi Baiq berdialog di panggung waktu itu, entah mengapa saya merasa seperti dialah sosok jelmaan Dilan versi old yang terbalut dengan wajah seriusnya. Karna saya akui, ekspektasi saya dengan Dilan adalah anak SMA yang ganteng sekali. Lalu, sebelum cerita itu menjadi sebuah film, ada sebuah percakapan entah aku tau ini darimana entah blog entah saat dialog Pidi Baiq kala itu.
Di sebuah negara The PanasDalam (negara buatan Pidi Baiq di sebuah cafe di Bandung. Haha. Gila memang)
Dia bilang jika saat itu tiba tiba dia merasakan seperti bertemu dengan sosok Milea di negrinya.
"Milea?" kata Pidi Baiq.
"Hah?" Vanesha terkejut.
"Kamu mirip Milea" saat itu lah akhirnya Milea telah ditemukan dan diputuskan karakternya.
Tapi, overall aku suka dengan Dilan 1990. Cerita itu membuatku kembali ke masa-masa SMAku. Masa-masa dimana aku masih bermain imajinasi pada cinta pertamaku. Nonton film nya aku juga dengan kekasihku, tetapi aku hanya tersenyum melihat bagaimana Iqbal CJR yang memerankan Dilan dengan begitu unik. Setidaknya, kurang lebih sama dengan apa yang aku ekspektasikan dari novel. Lagian, di Dilan ini bukan soal gombalan-gombalannya saja. Karna menurutku, Dilan adalah unik. Bagaiamana cara dia mencintai seorang wanita yaitu Milea. Tidak melulu soal bagaimana mendapatkan pujaan dengan seusatu yang mahal. Dilan menunjukkan dengan kesederhanaan dan cara-cara yang akhirnya membuat dia selalu diingatlah yang bisa menarik Milea. Dan aku rasa, sudah tidak ada kisah seperti itu di jaman sekarang. Perjuangan Dilan yang telfon menggunakan telfon umum terganti dengan smartphone. Perjuangan keingintahuan Dilan dengan tanggal lahir Milea atau profil Milea yang lain sekarang tergantikan oleh teknologi informasi. Apalagi ada instagram tuh. Semuanya sekarang sudah tidak ada dan jarang sekali mungkin.
Nb:
Terima kasih Pidi Baiq. Terima kasih Pemeran Dilan 1990. Terima kasih semua tim yang bisa membentuk karakter dalam Blog dan Novel Dilan 1990 menjadi terkesan nyata. Terima kasih tidak mendramatisir semua yang tidak ada di novel menjadi di ada ada kan. Penilaian saya terhadap Film Dilan 1990 adalah 9/10. :) Semoga Dilan 1991 segera di produksi haha.
Karna sempurna hanyalah milik Allah. :D
(susi octalana - 2018)
http://ayahpidibaiq.blogspot.com/
Prolog
Ya, jadi awalnya saya penasaran dengan Dilan karna dulu semasa sekolah ada secuil teman yang mebahasnya. Saya adalah anak generasi SMA tahun 2011 an. Mereka bilang itu akan menjadi sebuah novel. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti blog nya. Beberapa waktu mengikuti, saya suka dengan cara cerita Pidi Baiq. Ringan dan tenang. Saya terbawa suasana. Bagaimana tidak, saat itu saya juga sedang menjadi anak SMA. Paling tidak, meski tidak latar belakang yang sama tetapi waktu yang membuat saya dan cerita tersebut menyatu. Saya mendalami karakter Milea saat itu.
Sekarang, saya membayangkan karakter Milea kembali. Mencoba mendalami nya kembali di saat sekarang, disaat saya sudah tidak lagi menjadi anak SMA. Dan saya menyimpulkan secara pribadi saya ga ingin seperti dia. Coba baca buku yang kedua jika ingin tau. Atau, coba sadari dari awal novel atau film itu di mulai. Dia sedang flashback ke masa-masa SMA dimana dia sudah memiliki suami. Dia menulis Dilan, cinta masa lalu nya ketika sudah memiliki seorang suami mas Hendri. Menurutku itu sepertinya ada yang janggal. Ada hal yang sepertinya belum diselesaikan antara Dilan dan Milea.
Btw, saya pernah bertemu dengan Om Pidi Baiq pada sebuah acara di Grand Indonesia. Banyak yang menanyakan, apakah ini karakter asli atau tidak, dan dia hanya tersenyum malu dan mengalihkan pembicaraan. Aku susah menyimpulkan apakah ini cerita nyata atau tidak. Apalagi, di Blog. Dia terkesan menceritakan Pidi Baiq sendiri dimana itu adalah dirinya sendiri. Sekali lagi, coba lah buka blog nya. Tetapi dari cara pembawaan Pidi Baiq berdialog di panggung waktu itu, entah mengapa saya merasa seperti dialah sosok jelmaan Dilan versi old yang terbalut dengan wajah seriusnya. Karna saya akui, ekspektasi saya dengan Dilan adalah anak SMA yang ganteng sekali. Lalu, sebelum cerita itu menjadi sebuah film, ada sebuah percakapan entah aku tau ini darimana entah blog entah saat dialog Pidi Baiq kala itu.
Di sebuah negara The PanasDalam (negara buatan Pidi Baiq di sebuah cafe di Bandung. Haha. Gila memang)
Dia bilang jika saat itu tiba tiba dia merasakan seperti bertemu dengan sosok Milea di negrinya.
"Milea?" kata Pidi Baiq.
"Hah?" Vanesha terkejut.
"Kamu mirip Milea" saat itu lah akhirnya Milea telah ditemukan dan diputuskan karakternya.
Tapi, overall aku suka dengan Dilan 1990. Cerita itu membuatku kembali ke masa-masa SMAku. Masa-masa dimana aku masih bermain imajinasi pada cinta pertamaku. Nonton film nya aku juga dengan kekasihku, tetapi aku hanya tersenyum melihat bagaimana Iqbal CJR yang memerankan Dilan dengan begitu unik. Setidaknya, kurang lebih sama dengan apa yang aku ekspektasikan dari novel. Lagian, di Dilan ini bukan soal gombalan-gombalannya saja. Karna menurutku, Dilan adalah unik. Bagaiamana cara dia mencintai seorang wanita yaitu Milea. Tidak melulu soal bagaimana mendapatkan pujaan dengan seusatu yang mahal. Dilan menunjukkan dengan kesederhanaan dan cara-cara yang akhirnya membuat dia selalu diingatlah yang bisa menarik Milea. Dan aku rasa, sudah tidak ada kisah seperti itu di jaman sekarang. Perjuangan Dilan yang telfon menggunakan telfon umum terganti dengan smartphone. Perjuangan keingintahuan Dilan dengan tanggal lahir Milea atau profil Milea yang lain sekarang tergantikan oleh teknologi informasi. Apalagi ada instagram tuh. Semuanya sekarang sudah tidak ada dan jarang sekali mungkin.
Nb:
Terima kasih Pidi Baiq. Terima kasih Pemeran Dilan 1990. Terima kasih semua tim yang bisa membentuk karakter dalam Blog dan Novel Dilan 1990 menjadi terkesan nyata. Terima kasih tidak mendramatisir semua yang tidak ada di novel menjadi di ada ada kan. Penilaian saya terhadap Film Dilan 1990 adalah 9/10. :) Semoga Dilan 1991 segera di produksi haha.
Karna sempurna hanyalah milik Allah. :D
(susi octalana - 2018)
Label:
Reviews
25.12.15
Subscribe to:
Posts (Atom)