Kesepakatan awal dengan mas Zaq, kami tidak akan ada dokumentasi pra/prewedding. Kenapa? Karena kami fokus ke menyimpan tabungan untuk hal yang lebih penting, seperti bantu orang tua, seserahan, dokumentasi wedding, dan sebagainya. Akan tetapi dua bulan menjelang hari H, ibuku sendiri mengisyaratkan untuk foto prewedding sebagai kenang-kenangan. Akhirnya dari situ, aku dan mas Zaq memutuskan mencari-cari fotografer yang kiranya kita kenal dengan harga super-duper bersahabat. Sekadar info aja, kami berdua sama-sama tinggal di Jakarta dan harga apapun disini lumayan menguras kantong.
Showing posts with label curhat. Show all posts
Showing posts with label curhat. Show all posts
2.3.20
19.2.20
Menikah - Prolog
Pernikahan seolah-olah menjadi tujuan akhir seseorang bahwa dia berhasil mencapai puncak. Padahal, itu adalah awal dari sebuah rute baru untuk melipatgandakan persoalan. Bagaimana tidak, dulunya masalah hanya 1 karena sendiri, sekarang masalah ada 2, yaitu masalah pasangan dan masalah sendiri. Bedanya, sekarang 2 itu terjadi karena dibagi. Kalau kita menjadi pasangan yang baik, akan terasa menjadi setengah masalah diangkat masing masing, tetapi kalau menjadi pasangan yang acuh, mungkin ya terasa berkali-kali lipat memundaknya. Seperti beberapa hari lalu, saya kesal dengan social media, kenapa saya harus di hide oleh seseorang, saya meluapkan ke mas Zaq. Coba bayangkan kalau mas Zaq cuek, mungkin saya sudah badmood seharian di kantor. Sedang mas Zaq kena dampak juga jadi ikutan bete.
Label:
curhat
Subscribe to:
Posts (Atom)