Pages

27.2.18

Pelarian Sabtu Minggu Orang Jakarta


Ada ga sih yang pernah kepikiran untuk escape beberapa saat dari hiruk pikuk kota Jakarta ?

Awal tahun lalu setelah aku dari Labuan Bajo (padahal post labuan Bajo belum ada), aku pengen escape lagi dari Jakarta 'mumpung' ada rejeki waktu. Rencananya ingin berangkat sendiri ke tempat tempat yang masih terjangkau dan umum seperti Bali atau Lombok, tapi kok ya mahal waktu peak season. Soooooo, aku memutuskan keee...

Belitung

Well, kenapa Belitung?
Ya karena selain dekat dengan Jakarta, pulau ini harga tiket pesawat nya juga masih sesuai dengan kantong karyawan yang mengandalkan gaji bulanan. Coba aja cek di traveloka, cusss now!

31.1.18

Dilan 1990 - Cerita yang Belum Selesai

Mencoba sedikit bercerita tentang pengalaman nonton Dilan 1990 di bioskop. Saya tidak kebiasaan review film sih, cuma kebetulan emang saya adalah pengikut ayahpidibaiq sejak masih sekolah. Itu adalah blog sebelum Dilan 1990 akhirnya menjelma menjadi tiga buku (Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea). Jadi, saya ada keinginan untuk mereview pengalaman saya menikmati film Dilan 1990 yang akhirnya menjadi hits di semua kalangan. Baik anak jaman old maupun anak jaman now tahun 2018 ini.

http://ayahpidibaiq.blogspot.com/

Prolog
Ya, jadi awalnya saya penasaran dengan Dilan karna dulu semasa sekolah ada secuil teman yang mebahasnya. Saya adalah anak generasi SMA tahun 2011 an. Mereka bilang itu akan menjadi sebuah novel. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti blog nya. Beberapa waktu mengikuti, saya suka dengan cara cerita Pidi Baiq. Ringan dan tenang. Saya terbawa suasana. Bagaimana tidak, saat itu saya juga sedang menjadi anak SMA. Paling tidak, meski tidak latar belakang yang sama tetapi waktu yang membuat saya dan cerita tersebut menyatu. Saya mendalami karakter Milea saat itu.
Sekarang, saya membayangkan karakter Milea kembali. Mencoba mendalami nya kembali di saat sekarang, disaat saya sudah tidak lagi menjadi anak SMA. Dan saya menyimpulkan secara pribadi saya ga ingin seperti dia. Coba baca buku yang kedua jika ingin tau. Atau, coba sadari dari awal novel atau film itu di mulai. Dia sedang flashback ke masa-masa SMA dimana dia sudah memiliki suami. Dia menulis Dilan, cinta masa lalu nya ketika sudah memiliki seorang suami mas Hendri. Menurutku itu sepertinya ada yang janggal. Ada hal yang sepertinya belum diselesaikan antara Dilan dan Milea.

Btw, saya pernah bertemu dengan Om Pidi Baiq pada sebuah acara di Grand Indonesia. Banyak yang menanyakan, apakah ini karakter asli atau tidak, dan dia hanya tersenyum malu dan mengalihkan pembicaraan. Aku susah menyimpulkan apakah ini cerita nyata atau tidak. Apalagi, di Blog. Dia terkesan menceritakan Pidi Baiq sendiri dimana itu adalah dirinya sendiri. Sekali lagi, coba lah buka blog nya. Tetapi dari cara pembawaan Pidi Baiq berdialog di panggung waktu itu, entah mengapa saya merasa seperti dialah sosok jelmaan Dilan versi old yang terbalut dengan wajah seriusnya. Karna saya akui, ekspektasi saya dengan Dilan adalah anak SMA yang ganteng sekali. Lalu, sebelum cerita itu menjadi sebuah film, ada sebuah percakapan entah aku tau ini darimana entah blog entah saat dialog Pidi Baiq kala itu.
Di sebuah negara The PanasDalam (negara buatan Pidi Baiq di sebuah cafe di Bandung. Haha. Gila memang)
Dia bilang jika saat itu tiba tiba dia merasakan seperti bertemu dengan sosok Milea di negrinya.
"Milea?" kata Pidi Baiq.
"Hah?" Vanesha terkejut.
"Kamu mirip Milea" saat itu lah akhirnya Milea telah ditemukan dan diputuskan karakternya.

Tapi, overall aku suka dengan Dilan 1990. Cerita itu membuatku kembali ke masa-masa SMAku. Masa-masa dimana aku masih bermain imajinasi pada cinta pertamaku. Nonton film nya aku juga dengan kekasihku, tetapi aku hanya tersenyum melihat bagaimana Iqbal CJR yang memerankan Dilan dengan begitu unik. Setidaknya, kurang lebih sama dengan apa yang aku ekspektasikan dari novel. Lagian, di Dilan ini bukan soal gombalan-gombalannya saja. Karna menurutku, Dilan adalah unik. Bagaiamana cara dia mencintai seorang wanita yaitu Milea. Tidak melulu soal bagaimana mendapatkan pujaan dengan seusatu yang mahal. Dilan menunjukkan dengan kesederhanaan dan cara-cara yang akhirnya membuat dia selalu diingatlah yang bisa menarik Milea. Dan aku rasa, sudah tidak ada kisah seperti itu di jaman sekarang. Perjuangan Dilan yang telfon menggunakan telfon umum terganti dengan smartphone. Perjuangan keingintahuan Dilan dengan tanggal lahir Milea atau profil Milea yang lain sekarang tergantikan oleh teknologi informasi. Apalagi ada instagram tuh. Semuanya sekarang sudah tidak ada dan jarang sekali mungkin.

Nb:
Terima kasih Pidi Baiq. Terima kasih Pemeran Dilan 1990. Terima kasih semua tim yang bisa membentuk karakter dalam Blog dan Novel Dilan 1990 menjadi terkesan nyata. Terima kasih tidak mendramatisir semua yang tidak ada di novel menjadi di ada ada kan. Penilaian saya terhadap Film Dilan 1990 adalah 9/10. :) Semoga Dilan 1991 segera di produksi haha.
Karna sempurna hanyalah milik Allah. :D

(susi octalana - 2018)

26.1.18

Tentang Kenangan

Mungkin ini tergolong pagi aku menulis.

Sekitar pukul 03.20 AM. Melihat kertas kalender yang ku print seadanya dari template word untuk memastikan task dan list to do yang aku kerjakan. Juga ada undangan pernikahan teman yang harus ku sebar. Hanya melihat beberapa sudut dari mejaku, aku tiba tiba memikirkan sesuatu. Mungkin ini efek otakku kosong dan membunuh waktu hingga subuh. Dan aku berharap jangan dianggap ini sebuah kegalauan ya. Ini hanyalah imajinasi-imajinasi yang tiba-tiba ingin aku tulis dalam bentuk kata-kata yang mungkin terjadi dalam sebuah relationship.

Tentang Kenangan.

Semua orang punya kenangan. Kalau diartikan dengan baik sesuai dengan kamus mungkin bermakna sesuatu yang membekas dalam ingatan. Itu berarti kenangan adalah sesuatu yang telah terjadi. Sesuatu yang ada di masa yang tidak sekarang which is masa lalu. Tetapi tidak selamanya masa lalu menjadi kenangan. Itu menurutku secara pribadi karena kenangan bersifat membekas dan tanpa diingat pun sudah bisa terlintas sejenak di pikiran.

Aku melihat ke kalenderku kembali. Januari 2018 sudah hampir berakhir. Karena setidaknya kenangan itu tidak melulu soal baik, dia juga bisa menjadi buruk. Yaps, kenangan buruk. Jika bisa ditimbang dengan timbangan waktu, kenangan di bulan ini hampir lebih banyak buruknya. Dan aku bersyukur akan itu. Setidaknya bulan di awal tahun aku sudah di beri pelajaran. Membuat otakku bisa berlarian untuk mengejar agar beberapa masalah lekas ku selesaikan. Eh stop. Ini bukan curhat tentang masalah. Mari kembali lagi ke topik.

Kenangan.

Beberapa jam yang lalu juga aku menghapus sebuah aplikasi sosial media yang memiliki icon warna merah. Semoga ada yang tau itu apa.
Aku menghapusnya secara tiba tiba. Belum juga aku membuka nya kembali. Secara spontan aku klik tombol uninstall. Hmm, sedikit klise tetapi ternyata setelah aku sadari, kenangan yang menurut kita baik belum tentu itu menjadi baik pula untuk orang lain. Ya tentu paham dong, di jaman sekarang kenangan sepertinya mudah untuk diingatkan kembali. Di aplikasi yang baru saja aku hapus, ada notifikasi kejadian beberapa tahun lalu kemudian ditampilkan. Hmm, kenapa selalu keluar dari topik ya. Haha.

Kalimat yang aku maksudkan tadi mungkin berlaku jika ada orang yang ego terhadap sebuah hubungan.

Sebuah contoh percakapan konyol (FIKSI nih) yang tiba-tiba muncul di otakku:

Pria : "ah masak kamu ga inget sih, itu kan film yang kita tonton. Itu lo, CIVIL WAR" (note: ini penulis alias aku, asal ketik aja nama filmnya)
Wanita : "aku ga inget sama sekali tuh"
*Keduanya hening. Baru disadari beberapa saat*
Wanita : "itu kan.. kita belum kenal"
*jediaaarrr. wkwkwkwkw*
Then, pria merasa bersalah dan meminta maaf.
Padahal nih kalau dipikir-pikir lagi, buat apa pria itu minta maaf. Itu adalah kenangan dia. Cuma kalau kejadian nya kayak yang aku imajinasikan diatas ya bakalan awkward deh. Eh tambahan deh, kali aja nyambung.
Wanita : "aku liat kamu check in nya itu sama mantan mu"
HUAHAHAHAHAA.
AWKWARD to the max.

OH NO. Ada yang pernah punya kejadian seperti itu ya ? Atau mungkin kejadian-kejadian ga sengaja ingat ternyata itu nyambung-nyambung gitu sama kenangan orang lain yang ternyata kurang baik ? Dan masih banyak percakapan yang diotakku cuma belom sanggup untuk mengetiknya.

Well, I have a suggestion.

Buat pihak yang ego ataupun siapapun yang bermasalah dengan masa lalu seseorang.
Pada dasarnya, Otak itu diciptakan untuk mengingat. Bukan untuk melupakan. Betul tidak?

Sehingga, menurutku secara pribadi, justru ciptakan kenangan kenangan baru yang lebih tak terlupakan untuk menutup dan perlahan mengganti kenangan yang lampau. Walaupun tidak sepenuhnya hilang, tetapi setidaknya dalam prioritas ingatan, kenangan yang lebih berkesan akan diingat lebih dahulu.

Ibaratkan sebuah susu putih dan pewarna. Susu putih adalah sebuah otak yang bertugas untuk mengingat kenangan. Lalu pewarna biru adalah kenangan masa lalu dan pewarna merah adalah kenangan masa sekarang. Tidak mungkin kita bisa menghilangkan warna biru yang terlanjur tercampur pada sebuah susu putih. Pewarna merah hanya bisa menciptakan kenangan baru yang mungkin akan mengganti. Jadilah warna ungu. Berubah warna memang. Tetapi perlu diingat, ungu tidak akan terjadi tanpa adanya warna biru. Warna biru masih ada sisa sisa yang mungkin akan mudah muncul dominan tapi percayalah perlahan itu akan memudar menjadi ungu. Dan terus menerus kemungkinan akan berubah menjadi merah jika kenangan merah selalu ada. :)


Kalimatnya susah dimengerti ya. Maklum ini ketika aku ketik di baris ini, jam menunjukkan pukul 4:10 dan subuh masih belum waktunya tetapi mata sudah sayu ingin berkatup.

Oh ya, tips tadi sudah saya praktekkan lo.
InshaAllah emang it works! Dan btw, sudah ada suara ngaji dari masjid. Its time to prepare for Subh.
Babaaaay.
Selamat mencoba ;)


(susi octalana)

18.1.18

Post A Day With Phone Camera

I choose Selfie with Samsung Galaxy S8 *pinjaman tetangga sebelah*. Haha. Dan challenge nya adalah gaboleh bolak balik take, harus pertama kali take yang di post.
Hari ini sedang ada acara kantor dimana acaranya ada dresscode Blue Tone and Denim. Ya, I use them deh. Ini aku selfie di meja kerja dalam keadaan kerjaan sudah terselesaikan semua kok ;)


Please dont judge me ya.

Eitssss belum siap selfie.

Dan take kedua.


(susi octalana)