Pages

8.11.18

Hi 24!

Thank You, Team!
Kamis siang itu, aku baru saja selesai wudhu dan menunggu giliran solat di depan musholla. Aku dan Kak Intan mengobrol. Dia juga menunggu. Sambil ngobrol sederhana, tiba-tiba kak Intan berseru.
"Ulang tahun siapa Tu!" tanya dia kencang ke arah belokan menuju lift. Dia bertanya ke Restu, teman se-RT di ruanganku.
Tanpa basa-basi, aku refleks menjawab "Aku Kak!"
Aku paham, Kak Intan, Restu, dan Kak Imeh yang terlihat membawa kue sangat terkejut. Kak Intan juga langsung kasi selamat ke aku dengan ekspresi lucu. Kini aku tahu, nanti mereka akan memberikanku kejutan. Merupakan tradisi bersama ketika ada yang ulang tahun, akan diberikan kejutan sederhana.

Menjelang pukul 4 sore, tiba-tiba Hasna, sekretaris di divisiku menghampiriku. Awalnya aku biasa saja. Kupikir karna pekerjaan yang dia tanyakan, tapi setelah aku sadari, bukankah jarang sekretaris menanyakan pekerjaan langsung ke aku?
Selagi ngobrol, barulah ada suara-suara heboh dibelakangku. Tentu yang paling aku ingat adalah Mas Rodhim, dengan suaranya yang hampir mirip suara tawon. Membawakan cireng yang dibentuk sedemikian rupa menyerupai kue. Tiup lilin. Selesai. Terima kasiihhh.



Tapi, ternyataaaaa, masih ada big cake!!!

21.10.18

Pengalaman Orthodinti (Kawat Gigi)

Akhirnya ada kesempatan dan keinginan kuat untuk menulis tentang pengalaman memakai kawat gigi / orthodinti. Baiklah, aku akan memulainya dengan urutan sebagai berikut:

Pertama, Mengapa Memutuskan memakai kawat gigi

Gigi ku termasuk gigi yang kurang rata. Gigi depan itu maju sekali. Aku lupa tidak mengambil gambar hasil rontgen sebelum memakai kawat gigi. Baru ingat setelah ingin menulis blog ini. Parah sekali.
Baik, kembali ke topik. Aku memutuskan memakai kawat gigi setelah aku benar-benar merasa ada yang aneh pada bagian gigi ku sebelah kanan ini sekitar pada bulan Januari 2018. Dimana, itu adalah gingsul ku yang masuk kedalam. Setiap mengunyah sesuatu, rasanya gigi gingsul ku tidak mengunyah dengan baik dan terasa makin lama makin masuk kedalam. Juga, terasa giginya semakin ingin lepas atau copot. Begitulah.
Memang, aku sudah ada wacana menggunakan kawat gigi itu sejak sekolah. Tetapi, aku masih belum ada keberanian untuk memakainya. Selain harga mahal, juga rasa sakit yang ditimbulkan. Itu jangan ditiru ya, padahal semakin muda memakai kawat gigi itu semakin baik. Dan rasa sakit pun nanti akan kuceritakan di part bawah.
Ini sisi kanan gigiku (2014)

Akhirnya, aku mencari-cari di beberapa forum internet tentang hasil atau pengalaman menggunakan kawat gigi. Hasil pencarianku, beberapa mengatakan jangan pakai (40%) dan sisanya menyarankan untuk memakai. Apalagi jika itu untuk kesehatan. Baik, tekadku bulat untuk memakai kawat gigi untuk kesehatan. Jadi, bagi teman-teman yang ingin sekadar gaya padahal giginya masih baik aku sarankan hilangkan pikiran menggunakan kawat gigi yaa.

Kedua, Proses pencarian dokter spesialis orthodinti

Lagi-lagi, aku mencari dari forum internet. Aku tidak ingin sembarangan memakai kawat gigi dan juga menyesuaikan dengan jadwalku sebagai karyawan.
Oh ya, aku sarankan bagi yang benar-benar ingin memakai kawat gigi, aku sudah memutuskan menyerahkan pada ahlinya. Kesimpulanku dari pencarian di internet adalah, dokter yang menangani kawat gigi itu HARUS SPESIALIS ORTHODINTI!
Semacam sertifikasi dll itu menurutku masih kurang baik jika harus kita relakan mengobrak-abrik gigi kita. Dokter spesialis tersebut benar-benar mempelajari susunan gigi dan rahang kita. Jangan anggap sepele dengan iming-iming harga lebih murah. Jangan mengeluh juga jika dokter spesialis lebih mahal. Tidak ingin ada hal tidak diinginkan bukan? Nanti aku beri kontak dokter ku karna disitu lumayan terjangkau.

18.10.18

Ricovero - Bisnis Baru dari Hobi


@Paradigma - Cikini

Membenarkan posisi duduk demi kenyamanan menuliskan pengalaman punya bisnis baru dan mengucap "Alhamdulillaaah". Jika temen-temen semua sudah follow ig saya, pasti tau kan saya sering update tentang parfum sepatu? Nah, itu dia produk dari bisnis saya bersama Zaqi. Bisnis yang berawal dari keinginan bersama untuk memanfaatkan waktu kencan dengan hal yang lebih bermanfaat. Lalu terpikirkan, kami berdua suka apa ya ? Eaaaa, sepatuuuuu. Lebih tepatnya sneakers sih. Tapi sangat aneh jika tiba-tiba punya bisnis sepatu. Lalu, mepet mepet kita bisnisnya ya aksesoris sepatu. Bisnis ini dimulai pada bulan Januari 2018, awalnya sekadar jadi reseller dari produk orang lain. Alhamdulillah ada juga yang beli. Nah, dari situ, kami berdua sambil merintis membuat sendiri produk baru dari Ricovero. Parfum Sepatu!

Fragrance Antibacterial dan Antibacterial

Sepatu Zaqi Mejeng

Bener bener bangga sama Zaqi, dari awalnya ga paham sama sekali dengan AI dia bisa lancar banget dengan tools-tools AI. Dari awalnya desain ala kadarnya, sekarang jadi halus banget bahkan harus ada Quality Control nya sebelum di post di instagram. Hehe. Good Job, Bro!

Untuk teman-teman yang ingin beli bisa langsung klik di link dibawah:
1. DM instagram @ricovero.shoes
2. Tokopedia search Ricovero
3. Whatsapp Message : 6281281788947

Oh ya, kebetulan sedang ada diskon nih. Check it out yaaa.

Diskon 20% selama masa launching

Oh ya, bagi yang ingin bisnis dari rumah atau bisnis dengan modal yang sedikit, boleh bergabung menjadi Reseller nya juga. Klik aja bitly berikut yaaa :) http://bit.ly/RicoveroReseller

Terima kasih teman-teman.

-susi octalana-

Keyword :Parfum Sepatu Murah,Parfum Helm, Pengharum Sepatu, Pengharum Helm, Pengharum Sepatu Gojek


5.9.18

Museum Macan - Yayoi Kusama



Imajinasi orang seperti aku, datang ke museum akan membaca atau menikmati satu atau dua karya menjadi bubar setelah merasakan pengalaman berkunjung ke museum macan ini. Tujuanku kalah dengan orang-orang yang ingin menikmati karya itu sebagai background foto yang diupload di social media. Akhirnya, menuntutku untuk mengikuti jejak-jejak mereka antri lama dan begitu panjang untuk sekadar mengambil gambar dalam hitungan detik! Yaps, detik. Mungkin kala itu aku salah sih, datang ketika hari libur yang tentu orang akan mengunjungi tempat yang fenomenal seperti pameran seperti ini. Benar-benar padat. Antara senang, di Jakarta ada tempat seperti itu dan sedih karna tidak khidmat menikmati karya seni. Hope, be better lah ya :)

Yayoi Kusama ternyata sudah berusia 89 tahunan dimana itu sama dengan usia nenekku. Berdasarkan tulisan dari tahun ke tahun yang aku baca di awal sebelum masuk ke museum, beliau sempat mengalami masa suram. Salah satu yang teringat, beliau sempat merasa memiliki gangguan psikolog hingga akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit Jiwa.